Oleh : Rista Simbolon (Via IDN Times ) | Diterbitkan 1 month ago | Short link: https://www.temaoppo.com/link/11679726

Bagikan Ke : Facebook Twitter

Dalam melakukan pemberian pinjaman uang kepada teman, pastikan tidak melakukan banyak hal yang melanggar kesepakatan, berjalan dengan semua aturan yang telah Anda buat, dan merelakan apabila pelanggaran telah terjadi, seperti pengkhianatan dan gagalnya menepati janji, dan lima alasan berikut seharusnya bisa membuatmu sadar mengapa stop memberikan pinjaman kepada teman terlalu sering.

 1. Tidak tepat janji  

Pelanggaran berulang bisa kamu alami apabila melakukan satu bentuk tindakan kecerobohan, seperti meminjamkan uang tanpa adanya kesepakatan di atas hitam dan putih sesuai dengan hukum dan norma yang berlaku selama ini.

Ini menjadi penting, untuk rasa awas diri dari penipuan yang bisa saja dia lakukan, terutama menyangkut masalah sensitif yang sering mengakibatkan pertemanan rusak dan menjadi tidak lagi saling percaya satu sama lainnya.

2. Rusaknya pertemanan 

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pengkhianatan bisa saja terjadi, dan apabila hal itu menjadi kenyataan, kamu dan semua kisah pertemanan yang telah terjalin selama ini akan musnah begitu saja, karena persoalan uang yang tidak pernah bisa menyelesaikan kembali pertemanan yang telah retak.

Rusaknya pertemanan kerap terjadi karena perselisihan akibat kurangnya kepercayaan ketika berkaitan dengan materi, semua yang terjadi tidak akan bisa menanggulangi besarnya risiko ketika teman yang kita percaya, lalai dengan kewajibannya melunasi pinjaman yang dia lakukan selama ini.

3. Kurangnya tanggung jawab  

Teman sering kali menganggap kita adalah saudara, dan dengan seenak hatinya kemudian menuduh kita telah menyakiti mereka hanya karena keinginan dan harapan kita untuk semua uang yang telah dipinjam kembali dengan utuh.

Kurangnya tanggung jawab menjadi satu persoalan khusus, ketika semua orang yang seharusnya penuh kesadaran memahami untuk dapat menyelesaikan semuanya, kemudian mengabaikan peran penting tersebut, agar tidak mudah begitu saja melupakan semua tugas pentingnya membayar hak yang telah dia gunakan sebelumnya.

4. Kurangnya rasa peduli 

Rasa peduli yang telah sirna karena kebiasaan yang berulang kali, sering kali teman tidak merasakan kepedulian yang seharusnya ada ketika telah menggunakan rasa kepercayaan dari orang lain.

Kebiasaan yang terjadi karena rasa kurang peduli kepada  tanggung jawab untuk menyelesaikan sebuah pembayaran ketika meminjam uang selama ini, sudah seharusnya teman tidak mengabaikan semua kepercayaan yang telah kita berikan dengan rasa ikhlas dan tulus ketika ikatan masih terasa kuat untuk berjalan beriringan.

 5. Melupakan tanggung jawab  

Mudah untuk lari dari tanggung jawab kemudian  mengabaikan begitu saja oleh teman kita ketika menyangkut masalah pembayaran pinjaman selama ini, hal ini justru menjadi satu pertanda bahwa melakukan satu perjanjian terkait peminjaman uang dengan orang yang kita kenal dapat berisiko akan gagalnya pelunasan yang harusnya menjadi hak kita selama ini.

Melupakan tanggung jawab, kemudian acuh dan tak acuh, dapat memantik api dan percikan kemarahan antar dua insan yang saling berteman dan mengenal, hal ini berlaku untuk semua hubungan, tidak terkecuali persahabatan, pertemanan bahkan kepada saudara kandung sekalipun.

Meminjamkan sejumlah uang kepada teman, tentu menjadi satu pilihan yang sulit. Selain tidak mudah untuk melupakan semua kegagalan apabila terjadi. Rusaknya pertemanan dapat menghantui apabila itu kemudian menjadi batu sandungan yang menghalangi kita dalam mendapatkan kembali apa yang seharusnya menjadi milik kita selama ini.